Pariwisata (Episode_3) Dimanakah sebenarnya letak dari Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata itu?
Sahabat
saya yang budiman, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas tentang
SDM di sektor pariwisata. Pasti kita bertanya-tanya siapa saja dan berapa
banyak orang yang terlibat dalam sektor tersebut. Baik mari kita bedah lebih
dalam lagi (emangnya lho itu dokter bedah ya, perasaan dari kemarin kerjaan lho
itu membedah-bedah terus deh; sudahlah jangan banyak cakap, bedah-membedah
disini insyaallah bermanfaat buat kita semua kok, ikuti saja okey).
Untuk mengawali tulisan kali ini saya
akan mengawalinya dengan penjelasan tentang apa itu sumber daya manusia pariwisata.
Menurut Bambang Sunaryo dalam bukunya yang berjudul “Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata, Konsep Dan Aplikasinya Di
Indonesia” (2013, hal 200) dijelaskan bahwa sumber daya manusia pariwisata
adalah “potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya
sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola
dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju
tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan dibidang kepariwisataan” (perasaan lho
menggunakan teori orang melulu deh dari kemarin, kenapa tidak menggunakan
teorinya sendiri aja, kan lebih keren kalau kita menggunakan teori sendiri;
belum boleh bro nanti kita dibilang kurang sopan/ajar kalau menggunakan teori
sendiri karena belum waktunya, nanti kalau sudah jadi profesor baru boleh
berteori sendiri, makanya saat ini kita tetap mengambil teori-teori dari para
pakarnya)
Pada tulisan kali ini saya tidak akan
berlama-lama membahas banyak teori dari para ahli cukup saya memakai satu teori
yang diatas saja, tetapi saya akan menulis hasil dari diskusi saya bersama
teman-teman kelas dan dosen sekitar 3 bulan yang lalu. Tepatnya pada tanggal 18
Oktober 2018 kami berdiskusi tentang Sumber daya manusia disektor pariwisata
pada Mata Kuliah Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata yang di ampu oleh
Prof. Dr. –phil. Janianton Damanik, M.Si. Beliau merupakan seorang peneliti dan
penulis di bidang pariwisata, yang kebetulan juga dosen saya (hee, promosi
dikit). Dalam diskusi dan teaching learning proses tersebut beliau menjelaskan
panjang lebar tentang keterlibatan banyak orang disektor ini. Dalam diskusi
tersebut beliau menjelaskan bahwa
“ketika seseorang ingin pergi ke suatu destinasi pasti mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan sebelum kedestinasi, nah ketika dalam mempersiapkan
keperluan yang dibutuhkan tersebut disanalah terdapat banyak orang yang
terlibat/bekerja”. Kita ambil contoh, misalnya wisatawan yang ingin berwisata
keluar negeri pasti membutuhkan pasport dan visa, sebelum berangkat wisatawan
tersebut datang ke kantor Imigrasi untuk membuat pasport dan visa. Dikantor
Imigrasi tersebut pasti banyak orang yang bekerja disana (nah kebetulan ada
teman saya yang bekerja disana, di kantor Imigrasi; emang ada yang nanya ya kok
tiba-tiba anda cerita teman; gak ada sih; lha terus kok anda cerita bersemangat
gitu, gak penting deh, hee).
Setelah mendapatkan pasport dan visa
selanjutnya yang harus dipersiapkan adalah tiket perjalanan. Untuk mendapatkan
tiket calon wisatawan tersebut kemudian menghubungi travel agent/biro
perjalanan, dibidang ini banyak sekali biro perjalanan yang menawarkan jasa
mereka sehingga orang yang bekerja di bidang ini lumayan banyak.
Selanjutnya kebutuhan yang perlu juga
untuk disiapkan bagi calon wisatawan sebelum berangkat ketujuan wisata adalah
paket wisata supaya wisatawan tidak asal-asal an ke suatu destinasi. Calon
wisatawan biasanya memesan paket wisata agar perjalanannya menjadi terstruktur
dan terjadwal (tapi kan banyak juga wisatawan yang tidak menggunakan jasa paket
wisata ketika melakukan perjalanan; ya kalau soal itu terserah mereka, yang
kita bicarakan disini adalah sebagian besar dari wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan bantuan biro perjalanan, ada juga lho wisatawan yang melakukan
perjalanan tanpa melakukan perencanaan sebelumnya; lha terus mereka mau ngapain
ke tempat wisata kalau tidak ada perencanaa; nah disana nikmatnya jadi
wisatawan bro, melakukan perjalanan tanpa perencanaan itu lebih menantang dan lebih ekstrem karena
belum tahu medan sebelumnya, nah berbeda dengan anda bro; apa tempat bedanya;
bedanya anda dengan wisatawan adalah anda itu sudah mempunyai perencanaan yang
matang bahkan jauh-jauh hari direncanakan malah anda tidak melakukan
perjalanan, hee). Selanjutnya wisatawan akan menghubungi tour operator yang biasanya
mempersiapkan jasa mereka tentang hal tersebut. Nah dibidang ini juga banyak
sekali karyawan yang bekerja, sehingga keterlibatan mereka merupakan bagian
dari SDM pariwisata itu sendiri.
Kemudian sebelum berangkat terlebih
dahulu wisatawan biasanya pergi ke dokter untuk memeriksa kesehatannya supaya
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di destinasi yang akan dituju. Dalam
hal ini sangat penting bagi wisatawan karena cuaca yang ada di negaranya belum
tentu sama dengan cuaca yang ada di negara tujuan. Jadi secara tidak langsung
dokter juga ikut terlibat dalam SDM pariwisata.
Nah ketika wisatawan sudah mulai untuk
melakukan perjalanan wisata (yang ini kita bicarakan wisatawan mancanegara ya),
wisatawan tersebut pasti berurusan dengan petugas bandara (wah emangnya mereka
salah apa sampai berurusan dengan petugas bandara; mereka gak salah apa-apa
bro, hanya saja mereka harus mengurus administrasi perjalanan mereka; oww
kirain ada kesalahan yang sudah diperbuat, hee). Karyawan yang bekerja di
bandara biasanya banyak sekali sehingga secara tidak langsung karyawan ini juga
merupakan SDM dari pariwisata itu sendiri.
Setelah itu sebelum sampai di suatu
destinasi tujuan biasanya wisatawan beristirahat sejenak di rest area yang
sudah disiapkan oleh pemerintah/masyarakat setempat, di tempat ini biasanya
banyak terdapat makanan dan minuman yang disiapkan oleh masyarakat setempat
(wah enak dong kita disiapkan, berarti tinggal ambil saja dong; ya tinggal diambil
saja, tetapi setelahnya bayar alias tidak gratis, hee). Karena perjalanan jauh
biasanya wisatawan ingin membuang sesuatu dan biasanya di rest area disiapkan
toilet, dan ditempat toilet tersebut ada juga yang bekerja untuk menjaga toilet
tersebut (wah wah wah ditoilet saja ada pekerjanya ya; ya iyalah supaya
toiletnya tetap terawat dan bersih; tapi kita masuk toiletnya gratis kan;
jangan mimpi zaman sekarang gak ada yang gratis, semuanya serba bayar, hee).
Jadi secara tidak langsung di rest area ini saja SDM yang terlibat banyak
sekali mulai dari penjual makanan, minuman, parkir, penjaga toilet, dll
sehingga pergerakan perekonomiannya luar biasa (apalagi di tempat wisata ya,
sebelum sampai ketempat wisata aja sudah banyak sekali orang-orang yang
terlibat).
Selanjutnya di objek wisata (place of
destination) wisatawan membutuhkan hotel, restoran, atraksi/event,
guide/porter, rental mobil/motor, komunitas, rumah sakit, keamanan, pendidikan,
pelatihan, dan lain sebagainya. Nah pada paragrap ini saya tidak akan membahas
satu persatu karena saya yakin sahabat-sahabat pasti sudah tahu berapa banyak
SDM yang terlibat di destinasi wisata.
Jadi kesimpulannya adalah SDM
pariwisata itu tidak hanya terdapat di destinasi wisata saja, tetapi juga
terdapat di tempat asal wisatawan tersebut.
Bersambung.....
Baiklah
sahabat-sahabat saya yang budiman itu saja tulisan saya di kesempatan ini,
semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat buat diri saya sendiri pada khususnya
dan bermanfaat bagi kita semua pada umumnya. Materi selanjutnya masih rahasia
yang tidak kalah penting untuk dibahas.
Kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan!
Terimakasih
Salam
Pariwisata, Salam Hijrah
Komentar
Posting Komentar