Pariwisata (Episode_1) Apa sih sebenarnya pariwisata itu?

PARIWISATA (Episode_1)

Apa sih sebenarnya pariwisata itu?

Kok semua orang membicarakannya, seolah-olah pariwisata itu ibarat hantu yang bergentayangan (kayak film horor aja, hee) yang selalu menghantui semua kalangan mulai dari anak anak, remaja/pemuda sampai orang tua. Orang iseng (kok orang iseng, iya orang iseng) bilang kalau anda tidak pergi berwisata anda itu kuno, ketinggalan zaman, gak mellenial, gak gaul, gak ini gak itu, dan gak-gak yang lain-lainnya (hee, kok gak nya banyak sekali, kayak gak ada harapan hidup aja). Pariwisata itu sudah menjadi tren bahkan kebutuhan hidup bagi semua orang sejak berpuluh-puluh tahun lamanya. Tren dari pariwisata itu sendiri tidak hanya dirasakan oleh anak-anak zaman now, tetapi juga kakek nenek zaman old pun tidak mau ketinggalan.

Jadi apa sebenarnya pengertian/definisi dari pariwisata itu?
Sahabat-sahabat saya yang budiman yang baik hati dan rajin menabung (semoga cepat kaya, amin). Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba membedah (kayak dokter bedah aje) apa sih sebenarnya pariwisata itu, kali ini saya serius. Baik to the point aja, berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 mendefinisikan bahwa “Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara”. Sedangkan pada Ayat 3 “Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah”.  Untuk lebih rincinya teman-teman bisa baca secara keseluruhan isi dari undang-undang tersebut. Linknya download disini:

Pendapat yang lain diungkapkan oleh Sapta Nirwandar (2014, hal 73) dalam bukunya yang berjudul “Building wow! Indonesia tourism and creative industry” menjelaskan bahwa pariwisata diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya konsumtif. Sedangkan dua orang pakar kepariwisataan dari swiss, yakni Prof. Hunziker dan Prof. Krapf merumuskan tentang pariwisata sebagai berikut; “Tourism is the sum of fenomena and relationships arising from the travel and stay of nonresidents, in so far they do not lead to permanent residence and are not connected with any earning activity”. secara bebas bisa diterjemahkan sebagai berikut, “Pariwisata adalan keseluruhan fenomena dan hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya dengan maksud bukan untuk tinggal menetap ditempat yang disinggahinya dan tidak berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah”.

Tak lupa pula dalam kesempatan ini saya akan menuliskan apa yang saya dapatkan dari hasil teaching learning proses dan diskusi di dalam kelas bersama teman-teman beserta dosen Magister Kajian Pariwisata UGM. Pada tanggal 13 agustus 2018 merupakan perkuliahan perdana kami di prodi Magister Kajian Pariwisata. Ada beberapa poin menarik yang saya catat dari penjelasan para profesor yang mengampu mata kuliah yang berkaitan dengan pariwisata itu sendiri. Yang pertama pariwisata versi Prof. Baiquni yang mengampu mata kuliah Manajemen Destinasi Pariwisata, beliau mengatakan bahwa “pariwisata adalah disini senang disana senang dimana-mana hatiku senang” (kayak lagu aja hee). Beliau mengatakan itu bukan tanpa alasan, karena menurutnya pariwisata itu identik dengan jalan-jalan yang membuat orang menjadi senang. Sedangkan yang kedua pariwisata versi Dr. Hendrie Adji Kuntoro yang mengampu mata kuliah Dimensi Sosial Budaya Pariwisata, beliau mengatakan bahwa “pariwisata merupakan out going from ordinary life to extra ordinary life”.

Sahabat-sahabat saya yang budiman setelah membaca berbagai macam perbedaan definisi diatas, sahabat-sahabat mungkin punya pendapat dan pandangan yang berbeda-beda atau tidak setuju dengan pendapat-pendapat diatas. Silahkan saja sahabat-sahabat mengartikan dan memahami pariwisata dari perspektif sahabat-sahabat sendiri sesuai dengan pengalaman yang didapatkan selama hidup didunia yang penuh misteri ini (kayak misteri dua dunia, hee) atau silahkan saja tanyakan pada rumput yang bergoyang (lirik lagunya abah Ebiet, eh ngaca’ lho, emang lho apanya Ebiet ngaku-ngaku abah, hee).  
Jadi apa sih dampak positif dan negatif dari pariwisata itu?
Bersambung.....

Untuk mengetahui lebih lanjutnya silahkan ikuti pembahasan episode-episode selanjutnya.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan!
Terimakasih
Semoga bermanfaat

Salam Pariwisata, Salam Hijrah

Komentar

  1. Tulisan yg bagus..yg updating dengan bahasa yg tidak berat untuk di sajikan kepada seluruh lapisan masyrkat..mari maju terus membuat tulisan2 ttg pariwisata..karena pariwisata di kalangan bbrpa lapisan sangatlah negatif mereka memandang..karna mereka mungkin males membaca buku2 yg tbel, tulisan yg serius..mungkin dengan cara ini semoga org akan lingin mendalami what ia toursm ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih belajar menulis Abang, ayo abang menulis juga supaya banyak masyarakat paham tentang pariwisata. Karena rumor yang beredar di sebagian masyarakat pariwisata itu jelek dan gak baik. Kita sebagai kaum yg sedang pelajari tentang itu bisa meluruskannya.

      Hapus
  2. Alhamdulillah, banyak refrensi yang menjadi nutrisi otak, terkhusu tetang pariwisata Lombok.. #Moju

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pariwisata (Episode_2) Benarkah Pariwisata Itu Berdampak Terhadap Kemaslahatan Masyarakat?

Pariwisata (Episode_3) Dimanakah sebenarnya letak dari Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata itu?